JAKARTA – Setelah keluar dari LP Nusakambangan bulan Desember 2019 lalu John Refra Kei berubah. Ia kini menjadi lebih religius. Pria kelahiran Pulau Kei, Provinsi Maluku, 10 September 1969, itu kini kerap memberikan pelayanan doa, antara lain bersama Pendeta Gilbert Lumoindong.
Pelayanan doa yang diberikan John Kei tidak berhenti di era pandemi. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, ia menyapa jemaat secara virtual. “Sejak pulang dari Nusakambangan banyak banget perubahan Papa. Bisa dilihat di dalam rumah,” kata Melan Refra seperti dikutip PojokSatu.id (Jawa Pos Group), Sabtu (27/6).
“Sekarang apa-apa dimulai dari doa. Sisi emosionalnya juga. Sudah banyak perubahan dahsyat,” ungkapnya.

Menurut Melan, ia bersama ibu dan adik-adiknya hampir selalu ikut mendampingi John Kei ke gereja. “Saya saksikan di sini, 24 jam bersama Papa di rumah. Kok rasanya yang diberitakan di media tidak sama seperti yang saya rasakan,” ujarnya lagi.
Diketahui, John Kei sempat mendekam dalam penjara selama enam tahun. Sekitar setahun di LP Salemba dan lima tahun di LP Nusakambangan.
Ia dibebaskan pada tanggal 25 Desember 2019, bertepatan dengan Hari Natal. Karena libur, John Kei baru keluar dari penjara sehari kemudian. Melan juga mengatakan, dirinya mengenal Nus Kei yang dipanggilnya Opa Nus. “Memang masih keluarga juga. Pernah tinggal sama-sama juga di sini, di perumahan Tytyan Indah,” pungkasnya. (jp)