Jaringanmedia.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan agar pelaksanaan tatap muka dilakukan dengan kesiapan dan kehati-hatian. Targetnya pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau Juli, mayoritas sekolah didorong untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.
Jokowi mengimbau hal tersebut setelah adanya beberapa peningkatan kasus Covid-19 yang sifnifikan pasca libur lebaran. Kenaikan itu terlihat di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Bangkalan.
“Berdasarkan kejadian ini, bapak presiden tadi mengarahkan, pendidikan tatap muka yang nanti akan dimulai itu harus dijalankan dengan ekstra hati-hati,” jelasnya dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden yang dikutip, Selasa (8/6).
PTM yang dilakukan secara terbatas ini, keterisian kelas hanya boleh diisi maksimal 25 persen dari total murid. Kemudian juga, disampaikan bahwa PTM tidak boleh lebih dari dua hari dalam seminggu.
“Nggak boleh lebih dari dua hari seminggu (PTM). Setiap hari maksimal hanya dua jam. Opsi menghadirkan anak ke sekolah tetap ditentukan oleh orang tua. Dan semua guru sudah harus selesai divaksinasi sebelum dimulai,” ujarnya.
“Jadi mohon kepada kepala daerah karena vaksin kita kirim ke daerah, prioritaskan guru dan lansia, guru harus sudah divaksinasi sebelum tatap muka terbatas dilaksanakan,” pungkasnya. (jpc/jm)