JaringanMedia.co.id, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, bahwa sejumlah titik kawasan industri di Indonesia kurang diminati oleh investor. Hal itu diketahuinya setelah melakukan pemantauan langsung ke lapangan.
“Kawasan industri di Indonesia kurang laku oleh investor,” kata Bahlil dalam rapat bersama dengan Komisi VI DPR, Rabu (9/6/2021).
Menurut Bahlil, alasan kawasan industri di Indonesa kurang diminati innvestor lantaran kawasan industri yang ada bukan kawasan industri untuk bangun produk, melainkan sudah menjadi kawasan industri tanah.
“Sejumlah pemilik atau pengelola kawasan industri tersebut mengambil untung dari pembebasan tanah di wilayah itu. Alhasil, investor menjadi kurang berminat,” ujarnya.
Bahlil menilai, salah satu contoh kawasan industri yang sukses menarik minat investor untuk membangun bisnis adalah Kawasan Industri Batam. Dibangun pada lahan seluas 450 hektar (Ha) di Kawasan Industri Batam laku terjual habis hanya dalam sembilan bulan.
“Kawasan industri Batam terjual habis dan satu perusahaan sudah groundbreaking, kenapa? Karena tanahnya murah. Jadi, bukan tanahnya yang kita ambil untungnya tapi negara didapatkan dari proses hilirisasi produknya,” pungkasnya. (fin/jm)