SAMPANG – Kerusuhan di Kecamatan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua tidak hanya merusak bangunan dan menelan korban jiwa. Tapi, juga menyisakan trauma bagi kaum pendatang.
Semua pendatang memilih mengungsi ke kawasan yang relatif lebih aman. Sebagian lagi, keluar dari Papua dan kembali ke kampung halaman. Informasinya, ada 34 warga Sampang dipulangkan dari Wamena.
Yuliadi Setiawan, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang mengatakan, berdasar data dari Pemprov Jatim, ada 34 warga Sampang yang dipulangkan dari Wamena, Papua.
PEMBINAAN: Pj Sekda Sampang (dua dari kiri) bersama forkopimda memberi wejangan. (Moh Iqbal/RadarMadura.id)
“10 orang diantaranya dijemput keluarganya di Surabaya. Selanjutnya, dibawa ke rumah kerabatnya yang ada di Lumajang, Mojokerto dan Kamal,” katanya.
Dijelaskan, 24 warga Sampang sisanya langsung dipulangkan ke Kota Bahari. Puluhan warga itu tiba di kantor Dinas Sosial (Dinsos) Sampang pada Minggu (29/9) sekitar pukul 20.30.
“Selanjutnya, dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Alhamdulillah, sudah dipulangkan semua,” ucap Yuliadi Setiawan.
Dipaparkan, biaya pemulangan warga Sampang yang merantau di Wamena gratis dan ditanggung Pemprov Jatim. “Kalau dari sini (Kantor Dinsos Sampang, Red) ke rumah masing-masing ditanggung Pemkab Sampang,” paparnya.
Yuliadi Setiawan menambahkan, mayoritas warga Sampang yang dipulangkan dari Wamena berasal dari Kecamatan Omben dan Kecamatan Kota Sampang. “Kondisinya sehat semua. Cuma dua orang yang pusing, mungkin kecapean,” imbuhnya. (JPR)
Sumber: radarmadura.jawapos.com