JAKARTA – Keamanan vaksin Covid-19 masih diragukan masyarakat menyusul munculnya beberapa kasus efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Seperti adanya kasus kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang menimpa 5-10 persen penerima vaksin di Sulawesi Utara. Namun hal tersebut sudah bisa diselesaikan, dan tinggal 4 orang yang masih dirawat.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Ari Fahrial Syam mengatakan keamanan vaksin Covid-19 tak perlu diragukan lagi. Sebab vaksin tersebut sudah beredar di masyarakat.
“Mestinya aman karena vaksin itu sudah mendapat Izin Penggunaan Darurat (EUA) dari BPOM,” tuturnya baru-baru ini secara virtual.
Soal efek samping yang dialami oleh penerima vaksin Covid-19 juga diantisipasi karena ada Komite Nasional KIPI. “Selain itu efek sampingnya juga tidak signifikan,” ucap Ari.
Menurutnya masyarakat tak perlu ragu soal keamanan soal vaksin itu. Apalagi sejumlah public figure sudah divaksinasi lebih dulu, seperti Presiden Joko Widodo, para menteri, para pejabat negara, tokoh masyarakat, dan tenaga kesehatan.
“Mereka tidak mengalami efek samping serius. Hal-hal seperti itu musti diviralkan, supaya masyarakat tidak takut divaksin,” kata dokter spesialis penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu.
Sebelumnya pelaksanaan vaksinasi AstraZeneca di Sulawesi Utara dihentikan sementara karena terjadi efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada seseorang yang sudah disuntik. Sejumlah orang mengalami keluhan sampai harus dirawat di rumah sakit.
Dinkes Sulut mengeluarkan surat pemberitahuan tentang penghentian sementara penyuntikan vaksinasi Covid-19 jenis AstraZeneca. Surat pemberitahuan dengan Nomor: 440/Sekr/001.VC19.E/III/2021 ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Sulut Debie Kalalo. Namun setelah dikaji kembali keamanannya, saat ini vaksinasi kembali dilanjutkan. (JawaPos.com)